ISLAM DAN KRISIS LINGKUNGAN HIDUP (REKONSTRUKSI PARADIGMA MENUJU ISLAM RAMAH LINGKUNGAN)
Abstract
Artikel ini dipicu munculnya banyak kritik dari para akademisi mengenai posisi
agama monoteisme dalam konteks kerusakan lingkungan. Arnold Toynbee misalnya,
menganggap bahwa krisis lingkungan hidup disebabkan oleh agama-agama
monoteisme yang menghilangkan rasa hormat terhadap alam ilahi sehingga tidak
ada lagi yang menahan ketamakan manusia. Tulisan ini merupakan ikhitiar untuk
memberikan gambaran bahwa persoalan krisis lingkungan hidup merupakan persoalan
global yang menuntut semua kalangan untuk meresponnya. Dalam konteks ini, Islam
juga harus memberikan solusi dengan melakukan pembacaan ulang pada bangunan
keilmuan yang diharap memberi dampak pada munculnya shitf paradigm terkait
konsep teologi, etika, dan fiqh yang selama ini masih dikuasai dengan cara berpikir
klasik yang kurang memberi respon dan landasan dalam konservasi lingkungan
Copyright (c) 2016 Fikria Najitama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
Komunika by http://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/An-Nidzam/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).