PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HISTORIS NORMATIF DAN FILOSOFIS

  • Durotun Nafisah IAIN Purwokerto
Keywords: pernikahan beda agama, sejarah, hukum dan hikmahnya. interfaith marriage, history, law and philosopy.

Abstract

Makalah ini membahas sejarah, hukum dan hikmah perkawinan beda agama
yaitu yang dilakukan oleh muslim dengan non muslim (musyrik, kafir dan
ahli kitab). Pernikahan antara muslim dengan musyrik atau kafir hukumnya
haram berdasarkan teks al-Qur’an. ‘Illatnya adalah perbedaan aqidah yang
fundamental. Adapun hikmahnya yaitu kehawatiran muslim/ah tidak bisa
menjaga agama dirinya (hifz ad-din) dan keturunan (hifz an-nasl) serta tidak
tercapainya keharmonisan rumah tangga. Perkawinan antara muslim dengan
perempuan ahli kitab dihalalkan berdasarkan teks al-Qur’an. Illatnya adalah
tidak adanya kehawatiran pemurtadan atau pendangkalan aqidah bagi suami
dan anak-anaknya karena suami sebagai pemimpin rumah tangga. Hikmah
diperbolahkannya penikahan ini karena dampak positifnya, yaitu toleransi
dan bisa dijadikan sebagai madia dakwah (istri dengan kesadaran sendiri
masuk Islam). Sedangkan muslimah dinikahi laki-laki ahli kitab hukumnya
haram dengan ‘illat tidak adanya iman pada laki-laki ahli kitab dan alasan
kepemimpinan rumah tangga yaitu suami yang tidak beriman tidak boleh
memimpin istrinya yang beriman. Hikmahnya adalah terjadi pendangkalan
aqidah atau pemurtadan dari isteri dan anak-anak.

References

Abdul Aziz Dahlan (ed), Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid II (Jakarta: Ihtiar Baru
Van Houven, 1996).
Abdul Hamid Hakim, Al-Mu’in al-Mubin, juz IV (Jakarta: Bulan Bintang, 1977).
Abdul Muthal Muhammad al-Jabri, Jarimah az-Zawaj Bighairi al-Muslimat
Fighan wa Siyasan, alih bahasa oleh Achmad Satori, (Jakarta : Bulan
Bintang, 1996)
Abdurrahman al-Jaziri, Kitab al-Fiqh ala Mazahib al-Arba’ah, jilid IV, (Mesir :
Maktabah Tijariyyah, tt).
Abu Abdillah Ibn Muhammad Ibn Hambal, Musnal al-Imam Ahmad, jilid III (
Bairut : Dar as-Shadir, tt).
Ali Ahmad al-Jurjani, Hikmah at-Tasyrik Wa Falsafatuh, juz II (Bairut: Dar al-
Fikr, 1984).
Al-Imam abi Abdillah Muhammad bin Idris as-Syafi’I, al-Um, juz V, (Bairut: Dar
al-Kutub al-Islamiyyah, 1993).
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Lajnah Pentashih mushaf al-Qur’an
Departemen Agama RI,. 1978).
as-Sayyid Sabiq, Figh as-Sunnah, Jilid II, ( Kairo: Dar al fath, 1990).
Badran Abu al-Ainany Badran, al-‘Alaqh al-Ijtima’iyyahBaina al-Muslimin wa
Ghair al-Muslimin, (Iskandariyah : Muassasah Syabab al-Jami’ah, 1984).
Cik Hasan Basri, Kompilasi Hukum Islam dalam Sistim Hukum Nasional,
(Jakarta: Logos, 1999).
Fahrudin, Ensiklopedi al-Qur’an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998).
Hadi Rahman,“ Hukum Islam Edisi Resmi”, Forum, No. 26., 2004.
An-Nidzam Vol. 6 No. 1, Januari-Juni 2019
52
Harifuddin Cawidu, Konsep Kufr dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang,
1991).
http://ern,pendis.depag.go.id/ dokpdf/jurnal/9%205
http://history2001. multiply.com/journal/item/44
http://photo.liputan6.com/showbiz/6-artis-ini-tetap-langgeng-meskimenikah-
beda-agama-2112921.
Ibn Ashir, Al-Kamil Fi at-Tarikh, Jilid II, (Bairut: Dar al-Fikr, 1975).
Ibn Jarir at-Tabari, Tafsir at-Tabari,juz I, (Kairo: Mustafa al-Babi al-Halabi,
1954)
Ibn Manzur al-Ansari, Lisan al-Arab, juz IV, (Kairo: Dar al-Misriyyah, tt).
Ibn Qayyim al-Jauzi, I’lam al-Muwaqi’in, Jilid III, (Bairut: Dar al-Jail, tt).
Jalaludin Muhammad bin Ahmad Al-Mahali, Tafsir al-Qur’an al’Adhim, (Bairut
: Dar al-Fikr, tt).
Maulana Muhammad Ali, Islamologi, (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1977).
Mazro’atus Sa’adah, “Perkawinan Antaragama Dalam Peraturan Perundan-
Undangan Di Indonesia”. Tesis tidak diterbitkan,Yogyakarta: Pascasarjana
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003.
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1996).
.........., Tafsir al-Misbah, vol. I (Jakarta: Lentera Hati, 2000).
Muhammad Abduh, Tafsir al-Qur’an al-Karim Juz ‘Amma, (Kairo: Dar al-
Mathabi, tt).
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras Li alFadz al-Qur’an al-
Karim, (Bairut: Dar al-Fikr, 1991).
Muhammad Galib M, Ahl al-Kitab : Makna dan Cakupannya, (Jakrta: Paramadina,
1998).
Mun’im A Sirry (ed), Fiqih Lintas Agama, (Jakarta: Yayasan Paramadina, 1984).
Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1986).
Subhi as-Shalih, Mabahis Fi ‘Ulum al-Qur’an, (Bairut : Dar al-Fikr, 1992).
Subhi Mahmazani, Falsafah at-Tasyri’ Fi al-Islam, cet. III (Bairut : Dar al-Fikr,
1995).
Roni Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Gholia
Indonesia, 1983).
Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu, Jilid II, ( Bairut : Dar al-Fikr,
1984)
Published
2019-06-05
How to Cite
Nafisah, D. (2019). PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HISTORIS NORMATIF DAN FILOSOFIS. An-Nidzam : Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Studi Islam, 6(1), 37-52. https://doi.org/10.33507/an-nidzam.v6i1.183
Section
Articles