RESOLUSI KONFLIK MELALUI NILAI-NILAI KULTUR PESANTREN

  • Ali Mutakin Pascasarjana IAINU Kebumen
Keywords: kultur pesantren, konflik, resolusi

Abstract

Pesantren merupakan satu lembaga pendidikan yang kuat dan kokoh
dalam mengabdikan dirinya untuk memberikan pendidikan bagi bangsa ini,
utamanya pendidikan islam. Kekokohan pesantren, bukan karena ketentraman
atau keadem-ayeman yang ada didalamnya tanpa adanya problem maupun
konflik sama sekali, namun lebih pada kemampuan para pengelolanya (kyai,
ajengan, pengasuh, tuan guru) dalam mengelola problem yang ada menjadi
sesuatu yang bernilai positif sesuai dengan kultur pesantren. Koflik yang
terjadi di pesantren diantaranya konflik internal dan konflik eksternal. Nilai
kultur pesantren dalam meresolusi konflik yaitu: Perkawinan antar pesantren,
kekerabatan, istighosah, haul, mujahadah, akhir sanah. Tahapan resolusi
konflik di pesantren yaitu: Silaturrahmi sebagai proses pencegahan Konflik,
bahtsul masa’il sebagai proses penekanan konflik dan penyekat konflik,
tabayun sebagai pengaturan dan pengelolaan konflik, dan Islah Sebagai Proses
Akhir Penyelesaian Konflik.

References

A., Rofiq dkk. (2005). Pemberdayaan Pesantren, Menuju Kemandirian dan
Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan. Jakarta:
Pustaka Pesantren
A’la, Abd. (2006). Pembaharuan Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren
Abdullah, Boedi. (2013). Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Badeni. (2014). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Bandung: Alfabeta
An-Nidzam Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2018
120
Dhofier, Zamakhsari. (2015). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai
dan Visinya mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES
Geertz, Clifford. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Pustaka Jaya
Hasan Afandi, Ahmad (2016). Masyarakat Pesantren dan Resolusi Konflik.
Jurnal Politik Vol. 12 No. 01
Kusdiana, Ading. (2014). Sejarah Pesantren; Jejak, Penyebaran, dan Jaringannya
di Wilayah Priangan (1800-1945). Bandung: Humaniora
Madjid, Nurcholis. (tanpa tahun). Bilik-bilik Pesantren. Jakarta: Dian Rakyat
Muchith Muzadi, Abdul. (2006). Mengenal Nahdlatul Ulama. Surabaya: Khalista
Nasrudin, Endin. (2010). Psikologi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia
Nurhayati, Anin (2010). Inovasi Kurikulum, Telaah terhadap Pengembangan
Kurikulum Pesantren. Yogyakarta: Teras
Probbin, Stephen dan Timothy A. Judge. (2015). Organizational Behavior, 16 ed.
(Perilaku Organisasi edisi 16) Terjemah Ratna Saraswati dan Febriella
Sirait. Jakarta: Salemba Empat
Putra Fajar, Dewanto. (2016). Teori-teori Komunikasi Konflik, Upaya Memahami
dan Memetakan Konflik. Malang: UB Press
Qomar, Mujamil. (tanpa tahun). Pesantren: dari Transformasi Metodologi
menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga
Ramayulis. (2012). Sejarah Pendidikan Islam: Perubahan Konsep, Filsafat, dan
Metodologi dari Era Nabi Muhammad SAW sampai Ulama Nusantara.
Jakarta: Radar Jaya
Rusdiana, A. (2015). Manajemen Konflik. Bandung: Pustaka Setia
Saefullah. (2014). Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Said, Nur dan Izzul Mutho (ed). (2017). Santri Membaca Zaman, Percikan
Pemikiran Kaum Pesantren. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Soetopo, Hendyat. (2010). Perilaku Organisasi, Teori dan Praktik dalam Bidang
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Usman, Ali. (2012). Kyai Mengaji Santri Acungkan jari, Refleksi Kritis atas
Tradisi dan Pemikiran Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren
Van Bruinessen, Martin. (2015). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat.
Yogyakarta: Gading Publishing
Winardi. (2007). Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembangan).
Bandung: Mandiri Maju
Published
2018-10-31
How to Cite
Mutakin, A. (2018). RESOLUSI KONFLIK MELALUI NILAI-NILAI KULTUR PESANTREN. An-Nidzam : Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Studi Islam, 5(2), 91-120. https://doi.org/10.33507/an-nidzam.v5i2.176
Section
Articles